Memaknai Isra Mi’raj dengan Semangat Persatuan

JAKARTA (16/5) – Banyak pelajaran yang dapat diambil oleh umat Muslim di Indonesia dari peristiwa Isra Mi'raj, terutama masalah persatuan. Anggota Komisi I DPR-RI Ahmad Zainuddin mengungkapkan hal ini di sela kegiatan resesnya, bilangan Kramat Jati, Sabtu (16/5).

"Umat Muslim di Indonesia harus mengambil pelajaran dari Isra Mi'raj itu, terutama masalah persatuan. Ternyata dalam sejarah Isra Mi'raj itu nabi-nabi yang berjumpa Rasulullah ketika pada peristiwa Mi'raj semuanya punya sikap yang sama, memiliki kesamaan, dan keterkaitan antara satu sama lain" terang politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Seperti dijelaskan dalam Hadist Riwayat Muslim No. 168, lanjut Zainuddin, dalam perjalanannya menuju Sidratul Muntaha Rasulullah bertemu dengan para nabi-nabi terdahulu di setiap langitnya. Rasulullah bertemu dengan Nabi Adam di langit pertama, bertemu dengan Nabi Isa dan Yahya di langit kedua, bertemu dengan Nabi Yusuf di langit ketiga, bertemu dengan Nabi Idris di langit keempat, bertemu dengan Nabi Musa di langit keenam, dan bertemu dengan Nabi Ibrahim di langit ketujuh.

"Pertemuan Rasulullah SAW dengan para Nabi menunjukan bahwa Nabi-Nabi Allah SWT itu satu kesatuan. Para Nabi membawa nilai yang sama dan berasal dari garis keturunan yang sama pula, yaitu Nabi Adam," lanjut Ketua Bidang Pembangunan Umat, Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS ini.

Oleh karenanya, lanjut Zainuddin, bagi bangsa Indonesia yang memiliki latar belakang agama  yang berbeda tetap harus menjaga semangat persatuan bangsa dan saling menghormati.

"Semangat persatuan bahwa kita sama, bahwa kita semua anak Nabi Adam itu harus ada dalam diri bangsa Indonesia, terutama bagi umat Islam. Tidak boleh umat Islam ini terpecah-pecah karena masalah mashab. Mereka harus bersatu, bersama untuk menegakan nilai Islam baik di kehidupan pribadi atau kehidupan bermasyarakat," papar Zainuddin.

Selain itu Zainuddin juga berharap agar peringatan Isra Mi'raj ini bisa menjadi motivasi untuk meningkatkan kekuatan spiritualitas umat Islam. Sebab, lanjutnya, kejadian yang ada dalam peristiwa Isra Mi'raj itu banyak yang tidak dapat dilihat secara fisik.

"Perjalanan Isra dari Mekah menuju Masjidil Aqsa, perjalanan Mi'raj dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha, itu banyak hal-hal yang sebenernya metafisik. Banyak hal yang gaib, namun itu benar adanya, Jadi bagi kita tentu Isra Mi'raj ini jadi motivasi untuk memperkuat dan memperkokoh basis spiritual kita. Keyakinan kita kepada Allah, keyakinan kita kepada hal yang gaib, bahwa hal itu ada dan kehidupan itu tidak semua yang nyata yang hanya bisa dilihat mata kepala," tambah Zainuddin.

Sementara untuk peringatan Isra Mi'raj ini Zainuddin menjelaskan bahwa DPP PKS menyerahkan kepada masing-masing Dewan Pengurus Daerah (DPD) untuk membuatnya bersama masyarakat.

"Bentuknya macam-macam, ada yang berkumpul antar anak-anak di sekolah dengan orang tuanya. Ada juga yang bergabung dengan panitia Hari Besar Islam di daerah-daerahnya," pungkas Zainuddin.

Posting Komentar

0 Komentar