PKS Temukan 6,3 Juta Pemilih Ganda di DPT Pemilu 2019

Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian

Jakarta (14/9) - Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian menemukan pemilih ganda pemilu 2019 usai diberikan Daftar Pemilih Tetap atau DPT oleh Komisi Pemilihan Umum pada 5 September 2018.

Adapun data ganda yang ditemukan mencapai 6.317.023 dari 185 juta atau lebih rendah data yang sebelumnya dibeberkan PKS sebanyak 25 juta, meskipun data itu berasal dari Daftar Pemilih Sementara atau DPS.

"Sebelumnya yang 25 juta itu memang data DPS yang diterima pada 12 Juli 2018 dari 137 juta pemilih. Yang sekarang 6,3 juta data ganda dari DPT KPU diterima 5 September 2018," jelas Pipin dalam tayangan Indonesia Lawyers Club di tvOne pada Selasa (11/9/2018) malam.
"Kami merasa ada yang terganggu dengan ekspos hasil penelusuran yang kami lakukan terhadap DPS yang kami terima pada 12 Juli tahun 2018. Harus dipahami bahwa data yang kami miliki adalah DPS, tanggalnya update terakhir 12 Juli 2018," ungkap dia menambahkan.

Waktu Pipin hadir dan mengikuti pleno KPU, KPU sebenarnya mengumumkan bahwa DPS sejumlah 185 juta sekian tetapi data yang PKS terima hanya 130 juta. Ada sekitar 48 juta yang tidak PKS terima. PKS pun menanyakan kenapa PKS tidak menerima. Jawabnya adalah ternyata belum selesai. Kalau belum selesai dari mana angka 185 juta itu.

"Dari 130 juta itu kemudian kami menemukan bahwa tidak semua kabupaten kota masuk, hanya 351 kabupaten kota yang kami terima. Yang kurangnya adalah 163 juta. Hasilnya, kami menemukan kegandaan. Bagaimana kami menemukan kegandaan itu, kami menelusuri kegandaan itu, kami memasukkan seluruh data 137 juta sekian itu dalam software aplikasi kami dan kami menelusuri tiga elemen yakni NIK, nama lengkap dan tanggal lahir," kata dia.

NIK memang ditutup di empat angka terakhir dan hasil penelusuran PKS ada sejumlah DPS dugaan PKS adalah dugaan ganda 25.412.994 dan kemudian setelah PKS menerima itu PKS menyampaikan kepada KPU.
"Saya ingat 3 September lalu, kami koordinasi dengan tim ITnya KPU. Kami dari tim ITnya PKS tentu tidak langsung percaya dengan data ini. Maka langkah yang kami lakukan adalah kami melihat langsung di Sidalih (Sistema Data Pemilih) KPU. Yang kedua kami cari beberapa tempat secara random di TPS dan ketiga datang ke KPU langsung kroscek dengan tim IT PKS. Setelah dikroscek, dan memang ditemukan data ganda itu. Jumlahnya tidak sespektakular yang kami miliki. Karena data KPU memang adalah DPT yang waktu itu dua hari kemudian akan disahkan. Sedangkan data kami 12 Juli 2018, posisinya DPS. Jadi ini dua hal yang berbeda," jelas dia.

Posting Komentar

0 Komentar