Jakarta
(21/3) -- Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan
Hidup (Ekuintek LH) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Memed Sosiawan
menyambut positif pembangunan jaringan gas terbesar di Indonesia.
“Bagus jika gas bumi digunakan dan dimanfaatkan
oleh sebuah kota. Karena lebih murah dari liquid petroleum gas (LPG),”
kata Memed, di Jakarta Selatan, Senin (21/3).
Syaratnya, kata Memed, sumber gasnya dekat kota
dan kota tersebut kerapatan atau density-nya tinggi.
“Rumah
penduduknya rapat dan padat, sehingga biaya pembangunan jaringan pipa
transmisinya, dari sumber gas ke kota, dan pipa distribusinya dari rumah ke
rumah bisa murah,” ujar Memed.
Proyek ini, lanjutnya, sebagai diversifikasi
energi dan bagian dari program konversi energi dari BBM, yang ada komponen
impor dan tergantung dolar, kepada gas. Termasuk gas bumi yang artinya lifting gas cukup, komponen lokal, tidak
tergantung dolar.
“Ini
sangat menghemat belanja negara sehingga mengurangi utang negara,” ucap Memed.
Memed
meyakini masih banyak kota bisa memenuhi syarat seperti Prabumulih, maka
pemerintah bisa membangun belasan bahkan puluhan kota gas seperti Prabumulih.
“Dalam jangka panjang akan mengokohkan kemandirian
energi kita karena lifting minyak
semakin merosot volumenya, dan lifting gas
semakin meningkat. Kalau semua BBM bisa diganti dengan BBG, maka Indonesia kan
mandiri energi,” cetus Memed.
Memed
sendiri melihat bahwa Kota Prabumulih, Sumatera Selatan memenuhi syarat
tersebut dan memberi apresiasi.
“Selamat kepada Prabumulih yang bisa menjadi
kota gas. Bahkan semua pom bensin bisa dikonversi menjadi SPBG dan semua
kendaraan pakai gas bumi. Kota akan menjadi bersih (green city) dan
menjadi kota yang murah karena Non BBM,” katanya.
Seperti diketahui proyek jaringan gas bumi
terbesar di Indonesia dengan 32.000 sambungan rumah tangga telah mulai dibangun
di Prabumulih, Sumatera Selatan. Proyek ini diawali dengan peletakkan batu
pertama(groundbreaking) yang
salah satunya dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Sudirman Said.
Keterangan Foto: Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri,
Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuintek LH) DPP Partai Keadilan Sejahtera
(PKS), Memed Sosiawan
0 Komentar